Langsung ke konten utama

Daily Activity (Indonesian Version) 21

Makassar, 31 October 2018

Senang bertemu dengan Anda, hari ini kami membuat ukiran sayur dengan wortel, saya pikir itu tidak mudah, kan? sungguh saya membuang banyak waktu untuk membuatnya. ini pembelajaran, saya belum menjadi ahlinya untuk membuatnya. baiklah mari kita lihat banyak arti ukiran sayur dari negara lain di bumi ini.

Asal-usul mengukir sayuran


Jepang


Jepang juga telah disebut sebagai akar seni pahat buah dan sayuran, yang disebut Mukimono dalam bahasa Jepang. Menurut buku "Hiasan Jepang, Seni Kuno Mukimono", oleh Yukiko dan Bob Haydok, asal muasal Mukimono dimulai pada zaman kuno ketika makanan disajikan pada tembikar tanah liat tanpa glasir. Piring-piring kasar ini ditutupi dengan daun sebelum makanan itu dilapisi. Koki artistik menyadari bahwa pemotongan atau pelipatan daun dengan cara berbeda menciptakan presentasi yang lebih menarik. Mukimono tidak menjadi populer sampai abad keenam belas, periode Edo, ketika Mukimono mendapatkan pengakuan resmi. Pada saat ini, seniman jalanan menciptakan garnis yang bagus atas permintaan. Dari awal ini seni telah berkembang menjadi bagian yang sangat penting dari setiap pelatihan koki Jepang.


Thailand


Teori populer lainnya tentang sejarah pembuatan sayuran dan buah-buahan adalah bahwa ia berasal dari Thailand. Ini dimulai selama festival Loi Krathong pada abad ke-14. Selama Loi Krathong, rakit didekorasi secara tersendiri menggunakan banyak objek, termasuk daun pisang dan bunga.


Pada tahun 1364, salah satu pelayan Raja Phra Ruang, Nang Noppamart, memiliki keinginan untuk menciptakan dekorasi yang unik untuk rakitnya. Nang mengukir bunga dari sayuran menggunakan bunga asli sebagai pola. Dia mengukir seekor burung juga dan meletakkannya di samping bunga. Menggunakan ukiran ini, dia menciptakan rakit yang menonjol di atas yang lain. Raja Phra Ruang terkesan oleh keanggunan dan keindahan ukiran dan menetapkan bahwa setiap wanita harus belajar seni baru ini.


Selain itu, di Thailand tengah, orang biasanya menggunakan batang pisang untuk menghias bier. Batang pisang diukir oleh seniman ke dalam bentuk seni yang disebut seni Thaeng Yuik.

Ketika berabad-abad berlalu, antusiasme untuk seni ini semakin lebat dan berkurang. Pada tahun 1808, Raja Rama II sangat mencintai ukiran sayur sehingga dia menulis puisi tentangnya. Namun, selama revolusi tahun 1932 di Thailand, penghargaan untuk mengukir sayuran mereda. Untuk menghidupkan kembali minat, itu diajarkan sejak usia 11 tahun di sekolah dasar hingga sekolah menengah di Thailand. Kursus opsional juga ditawarkan di universitas di seluruh Thailand.
 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

EQUIPMENT AND UTENSILS ( The WindChimes )

Kali ini saya akan posting Equipment dan Utensil yang ada di restaurant The Wind Chime, perlu teman-teman ketahui bahwa beberapa Equipment yang ada di restaurant ini merupakan barang impor dari beberapa negara di Eropa, tentunya masalah kualitas,kelebihan atau keunggulan,dan keamanan dijamin terbaik, ok langsung saja.. EQUIPMENT Bandung, 15 Agustus 2017 CHARCOAL GRIL AND OVEN PIRA Equipment ini merupakan senjata utama dari restaurant The Wind Chime. restaurant ini mengusung menu-menu Classic, seperti steaknya yg juici merupakan hidangan andalan yang diolah menggunakan alat ini. Di datangkan dari jerman dan merupakan perpaduan antara grill dan oven tanpa menggunakan listrik ataupun gas, Charcoal (arang) merupakan amunisi yang digunakan untuk memanaskan peralatan ini, suhunya bisa mencapai hingga 700º C, disaat mencapai suhu maksimum, suhu bagian luar alat ini rendah, sangat aman karena alat ini bisa mengatur atau menjaga temperaturnya hingga 70ºC di bagian l

Daily Activity (Indonesian Version) 17

Makassar, 17 October 2018 Halo, kembali lagi.. saya ingin mengucapkan terima kasih jika anda suka membaca blog saya hampir setiap hari. oke hari ini saya mencoba belajar cara mengukir buah atau sayuran. Ukiran sayur adalah seni mengukir sayuran untuk membentuk benda-benda indah, seperti bunga atau burung. Asal-usul mengukir sayuran diperdebatkan: beberapa percaya itu telah dimulai di Jepang pada zaman kuno, yang lain percaya itu telah dimulai di Sukothai, Thailand 700 tahun yang lalu, sementara yang lain percaya bahwa ukiran sayur berasal dari masa dinasti Tang ( AD 618-906) dan dinasti Song (960-1279 M) di Tiongkok. Terlepas dari asal-usulnya, ukiran sayuran dipamerkan di banyak restoran Asia, kapal pesiar, hotel, dan berbagai tempat lainnya. Pada pertengahan abad ke-20, seni mengukir sayuran mulai tumbuh di luar Asia. Sejak itu budaya lain perlahan-lahan datang untuk menghargai keindahan dan budaya yang terkait dengan praktik tersebut. Hari ini, semua dapat mengagumi ukira

Sedikit Tentang The Wind Chime By Chef Felix

                                    Sejak tahun 2005, Bandung punya satu restaurant fine dining yang menyajikan berbagai sajian Western food berkelas, namanya The Wind Chime by  Chef Felix . Pernah dinobatkan sebagai salah satu restaurant terbaik di Asia versi The Miele Guide tahun 2009. Selain itu Chef Felix pun sudah dikenal sebagai salah satu chef terbaik di Bandung.  Di tahun 2017, The Wind Chime akhirnya buka kembali di daerah Pajajaran, tepatnya di  Jl. Arjuna No.63a, Arjuna, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40172 - Indonesia. The Wind Chime Menyediakan Menu  A`la carte, adapun menunya sebagai berikut : THE INTERPLAY OF FLAVOURS Cold and hot starters Mixed Baby Greens (tender baby greens / balsamic dressings) Mushroom Cream Soup (butter roll) Roasted Pumpkin Soup (Croutons) Escargot (with fine herbs cream/pernod/croutons) Mushroom Tart (tarragon sauce/petit salad) Seared Foie Gras (portobelo/apple/crouton) Shrimp Bisque (bab